Ijazah Doa Lapang Hati Prof KH Anwar Musaddad

Membaca pesan chat box saudaraku yang bertanya tentang doa memohon kelapangan hati, maka pada kesempatan yang luar biasa ini ana akan coba menjawabnya dengan melanjutkan bahasan sebelumnya "Memohon Kelapangan Hati". Semoga Allah selalu melapangkan hati hamba-hambaNya yang shalih agar terjaganya graphic keimanan yang stabil, ibarat handphone jangan sampai handphone tersebut low bat begitu pula iman kita. Sebenarnya cara berdzikir kepada Allah sangat variatif, namun dzikir seperti shalat, zakat, puasa, haji adalah dzikir yang wajib. Ada pula dzikir yang menggunakan lafadz-lafadz dari bagian dalam hadist maupun alquran, seperti Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaha illallah, Allahu akbar, atau apa saja yang ada dalam Asmaul Husna yang memiliki banyak sekali keutamaan (Keutamaan Asmaul Husna dan Dzikir Asmaul Husna). Semuanya itu adalah tuntunan dari Rasulullah, tidak perlu lagi didebatkan dan sangsikan kebenaran silsilahnya.

Adapun keutamaan berdzikir kepada Allah SWT diantaranya:

Apabila kita sunguh-sungguh berdzikir sesuai tata cara yang baik dikehendaki Allah SWT, sedikitnya ada 20 keutamaan yang akan dikaruniakan kepada yang melakukannya, yaitu:
  1. Mewujudkan tanda baik sangka kepada Allah SWT.
  2. Mendapatkan rahmat dan inayah dari Allah SWT Insya Allah.
  3. Memperoleh sebutan yang baik dari Allah di hadapan hamba-hamba pilihan.
  4. Membimbing dan mengarahkan hati dengan mengingat dan menyebut Allah.
  5. Menghindarkan diri dari adzab Allah SWT atas kehendakNya.
  6. Memelihara diri dari godaan syaitan dan membentengi diri dari maksiat.
  7. Mendatangkan kebahagiaan dunia akhirat.
  8. Mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah.
  9. Memberikan sinar kepada hati dan menghilangkan kekeruhan jiwa.
  10. Menghasilkan tegaknya suatu rangka dari Iman dan Islam.
  11. Medapatkan kemuliaan dan kehormatan pada hari kiamat.
  12. Melepaskan diri dari rasa sesal.
  13. Memperoleh penjagaan dari para malaikat Allah SWT.
  14. Mendapatkan pengawasan dan penjagaan Allah SWT di setiap keadaan orang-orang yang berdzikir itu.
  15. Memberikan percikan kebahagiaan kepada orang-orang yang duduk beserta orang-orang yang berdzikir di sekitarnya.
  16. Mendapatkan kehormatan sebagai ahlul ihsan, dipandang sebagai orang-orang yang berbahagia dan pengumpul kebajikan.
  17. Mendapatkan ampunan dan keridhoan dari Allah SWT.
  18. Agar terlepas dari pintu fasik dan durhaka, karena orang yang tidak menyebut Allah (tidak berdzikir) dihukum sebagai orang yang fasik.
  19. Sebagai parameter untuk mengetahui derajat seseorang di sisi Allah.
  20. Menyebabkan para Nabi dan orang-orang Mujahidin (syuhada) menyukai dan mengasihi orang yang berdzikir.
Melihat sebagian manfaat tersebut, layaklah dzikrullah didudukkan sebagai pintu pembuka jalan kebaikan dan jalan makrifatullah. Keutamaan tersebut bukan sekedar catatan yang menarik bagi kaum muslimin, namun bisa kita peroleh dan rasakan dengan sebenarnya, jika kita serius dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan amalan-amalan dzikir kepada Allah. 

Nama dari zat Ilahi ialah “Allah”. Dialah satu-satunya nama yang disebutkan oleh Dzat dalam memperkenalkan diri-Nya yang tertuang dalam Surat Thaha, al ayat 14:

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.

Inilah asma tunggal yang dinyatakan sendiri oleh-Nya. Allah adalah nama dari Wujud Ilahi yang menunjukkan Dzat Allah, sifat-sifat-Nya, nama-nama-Nya (asmaul husna), dan af’al-Nya. Untuk asma-asma yang lainnya hanya menunjukkan sifat-sifat-Nya saja, sedangkan selain Allah tidak ada yang diberi nama Allah.

Menurut Syeikh Said Hawwa dalam buku Jalan Rohani, orang yang mengatakan “Allah” berarti telah menyebutkan Allah secara utuh dan melaksanakan perintah Al Quran. Hal ini tercantum dalam surat cintaNya, yaitu Surat al Muzammil ayat 8:

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا
Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.

Begitu juga dalam surat yang lain, yaitu Surat al Insan ayat 25:

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.

Nama Tuhan kita adalah “Allah”, maka orang yang mengucapkan nama itu berarti menyebut Allah tanpa keraguan, dan orang yang menentangnya serta memungkirinya berarti kufur. Pada saat kita mengucapkan Subhanallah, kita sudah menyucikan Allah dan menyebutNya. Hal tersebut ditegaskan pula dalam Surat al Isra’ ayat 110:

قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَـٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَ‌ٰلِكَ سَبِيلًا
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".
Anda siap untuk berdzikir kapanpun dan dimanapun? Insya Allah, karena hanya dengan dzikrullah hati menjadi tenang, sehingga kita bisa melahirkan manfaat positif dan berguna bagi sekitar kita. Ada beberapa dari sekian banyaknya doa memohon kelapangan hati, berharap agar kita selalu senantiasa berbahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak. Diantaranya adalah:

1. Membaca dan mengamalkan surah al Insyirah (as Syarh) sebanyak 7 kali di setiap selepas shalat. Insya Allah hati kita akan sangat tenang, dipermudahkan segala urusan serta ditemukan segera jalan dari segala 1001 masalah yang membelenggu.

أَلَمۡ نَشۡرَحۡ لَكَ صَدۡرَكَ (١) وَوَضَعۡنَا عَنكَ وِزۡرَكَ (٢) ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهۡرَكَ (٣) وَرَفَعۡنَا لَكَ ذِكۡرَكَ (٤) فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا (٥) إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرً۬ا (٦) فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ (٧) وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرۡغَب (٨)
Bukankah Kami telah melapangkan bagimu dadamu (wahai Muhammad serta mengisinya dengan iman dan hidayat petunjuk? (1) Dan Kami telah meringankan darimu bebanmu (menyiarkan Islam); (2) Yang memberatkan punggungmu, (dengan memberikan berbagai kemudahan dalam melaksanakannya)? (3) Dan telah Kami tinggikan bagimu sebutan namamu (dengan mengaruniakan pangkat Nabi dan berbagai kemuliaan)? (4) Maka yakinlah bahwa sesungguhnya di tiap-tiap kesulitan pasti disertai kemudahan; (5) Sesungguhnya di tiap-tiap kesulitan pasti disertai kemudahan. (6) Kemudian apabila engkau telah selesai (dari pada suatu amal shalih), maka bersungguh-sungguhlah engkau berusaha (mengerjakan amal shalih yang lain), (7) Dan hanya kepada Tuhanmu hendaklah engkau memohon. (8)

2. Adapun doa yang paling umum, tidak asing lagi kita mengamalkannya yaitu doa Nabi Musa yang merupakan potongan Quran surat Thaha ayat 25-26:

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku.”

3. Ijazah yang dianjurkan oleh: Prof. KH. Anwar Musaddad:
Tulisan asli Prof. KH. Anwar Musaddad belum sempat kami scan, namun setidaknya tulisan di bawah ini sudah mewakili dari ijazah beliau meski ada sedikit keterangan tambahan.
Al Quran surat ar Ra'd ayat 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

Hendaknya wirid tersebut (yang digarisbawahi dibaca 3 kali) di setiap berdzikir. Khasiat dzikir tersebut agar terhindar dari penyakit jantung. Teguhkan keyakinan bahwa bersama Allah segalanya mungkin. Dialah asy Syifa dzat yang menyembuhkan segala macam penyakit. Kemudian setelah membaca ayat tersebut di atas dilanjutkan dengan membaca surat al A'raf al ayat 43:

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ ۖ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ ۖ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ ۖ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Kami mencabut apa-apa yang berada di dalam hati mereka yaitu rasa dengki (kusamat dendam), mengalir di bawah rumah-rumahh kediaman mereka beberapa sungai (dari: air-jernih, air-susu, khamar, dan madu) dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kepada kami petunjuk ke jalan-surga ini, dan kami sama sekali tidak akan dapat petunjuk. Seandainya Allah tidak memberi petunjuk kepada kami. Yakin sungguh telah datang utusan-utusan Tuhan kami membawa kebenaran dan mereka mendengar seruan (Malaikat): "Inilah surga yang telah diwariskan (oleh Allah) kepadamu, disebabkan kebajikan yang kamu amalkan (selama hidup di dunia)".

Kemudian diakhiri dengan kalimat thayyibah seperti yang telah disebutkan sebelumnya yaitu: "Subhanallah walhamdulillah wa Laa ilaaha illallah wallahu Akbar wa laa haula walaa quwwats illaa billahil'aliyyil'adzim". 

"Subhanallah (tasbih) walhamdulillah (tahmid) wa Laa ilaaha illallah (tahlil) wallahu Akbar (takbir) wa laa haula walaa quwwats illaa billahil'aliyyil'adzim (haoqolah)".

Demikian salah satu amalan thariqat yang mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua untuk lebih mendenkatkan diri kita kepada Allah SWT. Ingatlah, apabila kita mendekati Allah dengan berjalan, maka Allah akan mendekati kita dengan berlari, demikian seterusnya. Seseungguhnya Allah amatlah dekat, lebih dekat dari menempelnya urat pada badan kita maka takutlah kita dan sadarlah bahwa Allah selalu mengawasi kita.

2 Comments:

MafiaMusik.com said...

makasih ijazah do'a nya mas...

z33s said...

alhamdulillah... saya banyak belajar keagamaan disini... terima kasih sob.

oia untuk webhosting gratis (menurut saya Ok). Bisa baca disini Sob :

http://www.z33s.co.cc/2010/11/daftar-hosting-byethostcom.html

Semoga membantu

Post a Comment